Beranda Artikel Henna Art bukan dinilai dari seberapa cepat kamu menyelesaikan design, tapi bagaimana...

Henna Art bukan dinilai dari seberapa cepat kamu menyelesaikan design, tapi bagaimana kamu menikmati prosesnya

556
0

Tumben pagi-pagi cengar-cengir, Juleha. Nggak kayak biasanya, merengut.

“Lagi happy nih, Kak. Soalnya hari ini aku bisa handle 4 pengantin yang pake White Henna. Padahal Akad mereka sama jam 8 semua.”

Wow. Hebat.

“Jelas, dong. Satu pengantin bisa aku kerjain setengah jam. Keren kan? Emangnya Kakak, gambar satu aja lama. Lemot. Jelaslah job Kakak dikit.”

Bagiku, gambar dengan henna itu harus dinikmati prosesnya. Apalagi aku memang tipe henna artist dengan speed ‘slow’ atau pelan. Karena aku pengen tiap customerku mendapatkan hasil terbaik dariku.

- Advertisement -

Tiap-tiap Henna Artist punya kecepatan dalam menggambar sendiri-sendiri. Aku pribadi salut sama Henna Artist yang speednya setara Sonic.

Kalo aku… gak bisa dan gak mampu.

“Kalo Kakak slow mulu ya nggak berkembang. Nggak ada perubahan.”

Gak apa-apa. Yang penting aku sendiri sebagai henna artist puas saat karyaku tergambar sempurna di customer. Gambarnya lebih oke, rapi, dan minim kesalahan.

“Kakak tuh terlalu perfeksionis. Henna Artist kayak Kakak tuh bakal susah suksesnya kalo mikirnya perfeksionis mulu.”

Nggak masalah. Karena aku nyamannya memang begini.

“Emang susah ngomong sama orang yang gak butuh duit.”

Karena aku seniman. Bukan pedagang. Dapet duit dari seni yang aku bikin itu nilai plus.

“Sama aja dengan hobi, dong.”

Kalo hobi malah harusnya gak menghasilkan duit. Tapi buang-buang duit.