Beranda Artikel Good skill, good manners, good attitude

Good skill, good manners, good attitude

1101
0

Dunia Henna artist memang kompleks, rumit. Kita dituntut memiliki kemampuan yang mumpuni saat menggambar menggunakan henna.

Begitu kemampuan sudah mumpuni dan siap menjual jasa, gantian kita juga dituntut untuk menjaga tata krama saat berhadapan dengan vendor dan juga calon customer.

Sikap kita juga harus diperhatikan. Bagaimana kita membawa diri kita pada banyak orang.

Manners dan Attitude ini bukan hanya untuk customer dan vendor aja, ya. Dengan sesama Henna Artist kita juga harus bersikap sopan.

Kadang kita memang nggak setuju dengan pendapat teman Henna Artist lainnya. Tapi kita juga harus menyampaikan hal tersebut dengan santun.

- Advertisement -

Percuma kemampuan tinggi jika tidak dibarengi dengan sikap dan tata krama yang baik dalam menghadapi orang, kan?

“Halah, Kakak bilang soal tata krama. Kemarin aja Kakak nolak job gara-gara calon customernya minta desain dari HA kondang. Kan gak sopan itu. Customer tuh raja, jadi kita harus turutin apa mau mereka.”

Tumben Juleha pinter.

Bener. Kita harus bisa menuruti keinginan customer, tapi kita juga berhak menolak. Dengan catatan, penolakan yang kita sampaikan harus dengan tutur kata yang baik dan sopan. Lagipula aku juga ngoper job itu ke Henna artist lain. Jadi aku ngasih kesempatan orang lain buat dapet rejeki, kan?

“Trus kenapa kemarin ditolak? Kan rejeki. Pamali lho nolak rejeki, Kak. Apa jangan-jangan Kakak nggak mampu recreate desain HA kondan itu? Nah, berati Kakak latihannya kurang. Belajar lagi, deh!”

Iya, aku nggak mampu dan gak mau. Karena kalo proses gambarnya aja aku nggak nyaman, buat apa aku lakukan.

“Idealis tuh nggak bakal bisa dapet duit, Kak. Yang realistis aja. Duit lho.”

Juleha baca poster yang Raison d’être lagi, ya. Pasti mudeng.😉