“Ih, ini orang belagu banget, sih!”
Pagi-pagi udah sewot aja, Juleha. Ada apa lagi?
“Ini, salah satu temen di komunitas. Lagi pamer sertifikat workshop dan kompetisi yg dia ikutin kemarin. Halah, cuma dapet sertifikat doang. Kalo dapet duit gede karena menang baru boleh bangga. Sertifikat buat apaan, coba?”
Hadeh, Juleha. Kamu memang seneng banget ngukur apa-apa pake duit, ya. Padahal tiap orang nggak kayak kamu lho.
“Mikirnya tuh yang realistis aja, Kak. Orang ikut lomba ya pengen dapet hadiah alias duit.”
Itu bonusnya, Juleha. Meskipun kita nggak menang, kita bakal dapat sertifikat sebagai bukti kita sudah mengikuti lomba tersebut. Otomatis kita juga jadi belajar dan berusaha nggak diam di zona nyaman.
Contohnya, kayak kita ikut lomba dengan tema desain Maroko/Morroccan. Kita otomatis akan belajar bagaimana ciri desain tersebut.
“Halah, cuma sertifikat doang dibanggain.”
Bukan CUMA, Juleha… sertifikat juga bisa dikatakan sebagai perjalanan karir. Sertifikat yg kita dapatkan merupakan bukti perjalanan henna kita. Apa saja yg pernah kita lalui dan pelajari dalam henna art ini.
Manfaat lainnya bisa memperluas pertemanan, menjalin silaturahmi, dan menambah ilmu pastinya.
Pengalaman semacam itulah yang menjadi dasar karakter kita sebagai henna artist. Jadi mulai sekarang, lihatlah sertifikat dari sudut pandang berbeda.
“Susah emang ngomong sama orang idealis. Apa-apa mikirnya beda.”
Daripada kamu. Matrealistis.
Didedikasikan untuk Bang Rio Dirgantara