Kosmetik Merah Di Peradaban Aegean Kuno

Henna di Zaman Perunggu

“Kak, bener nggak sih kalo kosmetik berwarna merah di Zaman Perunggu tuh termasuk henna?”

Tumben Juleha dateng-dateng nanyanya serius? Habis berdebat sama Maemunah lagi, ya?

“Hehehe… Kakak tau aja, sih. Iya, nih. Maemunah bilang kalo henna tuh juga digunakan pas Zaman Perunggu. Di Yunani sana katanya. Bener nggak, sih?”

Poin soal henna digunakan pada Zaman Perunggu memang benar. Tapi kalau Maemunah bilang kosmetik itu digunakan di Yunani, kayaknya itu bukan henna deh, Juleha.

“Terus apa, dong?”

- Advertisement -

Bentar, aku jelasin agak panjang.

“Jangan lama-lama, Kak. Bentar lagi aku harus ngejob, nih.”

Iye-iye. Jadi kalo ngomongin soal Zaman Perunggu di Yunani, maka kita bakal ngebahas soal Peradaban Aegean. Peradaban Aegean adalah istilah yang digunakan untuk menamakan Peradaban yang terjadi di sekita Laut Aegea Yunani yang mencakup tiga wilayah yaitu, Kreta, Cyclades, dan daratan Yunani.

Nah, sekitar 6000 SM ditemukan cetakan tangan berwarna merah pada sebuah kuil di sana. Kemungkinan bukti itu yang dimaksud sama Maemunah.

“Nah, berarti Maemunah bener, dong?”

Sayangnya… nggak ada bukti kalau henna pernah tumbuh di sana pada tahun tersebut. Iklim di tempat itu nggak mendukung tumbuhan henna untuk tumbuh. Contohnya nih, orang-orang Yunani menanam kacang Pistachio yang tumbuh subur pada suhu rendah, sementara tumbuhan henna di suhu rendah kan nggak bakal bisa tumbuh.

Alkanet

“Terus tumbuhan merah yang dipakai sama orang-orang itu apa dong, Kak?”

Namanya Alkanet atau nama Latinnya Alkanna Tinctoria. Tumbuhan ini memang mengeluarkan warna merah bahkan ungu. Kadang tumbuhan ini digunakan untuk mewarnai benang wol dan kayu. Kadang juga sebagai pewarna pipi dan bibir. Alkanet sendiri tidak berbekas di kulit, karena zat-zat pada alkanet tidak mampu mewarnai kulit makhluk hidup. Jadi memang beda banget sama henna, meskipun sama-sama mengeluarkan warna.

“Ooh… jadi namanya Alkanet.”

Iya. Oya, ngomong-ngomong si Maemunah selama ini belajar di mana soal henna? Kok kayaknya informasinya kurang akurat gitu?

“Katanya sih baca-baca di internet gitu, Kak.”

Kamu nggak arahkan dia ke Henna Page?

“Udah. Tapi katanya males baca artikel pake Bahasa Inggris.”

Sama dong kayak Juleha. Males baca. Hihihi.

“Udah, deh. Jangan mulai deh, Kak. Biasanya kan aku yang nyebelin. Kenapa sekarang jadi Kakak yang nyebelin, sih? Ini kayaknya yang bikin artikel kebanyakan nonton drakor, deh. Makannya nggak konsisten sama artikelnya.”

Udaaaah. Juleha katanya mau ngejob. Sana-sana.

“Pasti mau lanjut nge-drakor ini.”

Tau aja. Hehehe.

bersambung…


Cerita oleh Mirna Yuliana dengan data disadur dari Henna Page

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini